Kamis, 02 Oktober 2008

Berkatalah Dengan Ikhlas

Ketika kata ini dilemparkan pada siapapun, tentu dengan tergagap mereka leluasanya menjawab
Ikhlas dong, ya iyalah masa ya iya dong......
Tapi ikhlas yang benar adalah merelakan segala sesuatu yang telah terjadi dengan lapang dada, tidak ada kejengkelan, tidak ada ini dan itu yang menjadi imbas ataupun impact dari seseautu perbutan yang telah kita jadikan ataupun sesuatu peristiwa yang kita alami.
Saya berani berkata ikhlas dengan baik dan benar:
" Able to say a holy No, When the time for Yes has passed"
Marilah kita sama-sama memulai sesuatu dengan ikhlas lillahita'alah
Percayakan pada ALLAH bahwa Rencana yang telah Ia siapkan untuk kita itu
Maha Sempurna, InsyaALLAH.

Dengarlah Sebuah DOA yang Bijaksana

God................
If I Worship Thee in Fear of Hell, Burn me in Hell
If I Worship Thee in Hope of Paradise Exclude me from Paradise
But If I worship Thee in Thine own sake, Withold not Thine Everlasting Beauty........
(Rabiah Al-Adawiah)

Subhanallah.....
Pernahkah kita berpikir masih ada wanita sebijak Al-Adawiah saat ini?
Perhatikan kalimat "Withold not Thine Everlasting Beaty"
Jangan Engkau sembunyikan KecantikanMu Yang Kekal Abadi...
Suatu penghambaan yang LUAR BIASA.
Mampukah kita? jawabnya MAMPU
Semua Umat wajib mengaktualisasikan Ketaqwaannya Pada ALLAH
Mulailah dengan nawaitu yang Tulus, Luruskan Hati mantapkan Niat.
InsyaALLAH kita akan sampai pada titik penghambaan yang BENAR.







Dimana Letaknya Keadilan?

Dimana Letak KEADILAN?
Hampir semua umat yang yang bermartabat di negara yang katanya dijamin oleh Peraturan Perundang-Undangan ini sepakat mengatakan bahwa, tidak ada yang yang dapat menjamin berlakunya "Equality Right Before Of Law".
Mengapa karena pendekar-pendekar hukum di negara ini sudah kehilangan ilmu hukum yang dapat diamalkan, kehilangan idealisme, kehilangan martabat yang dengan dengan kata lain telah kalah dominasi oleh keinginan yang tidak dapat mereka elakkan dengan ilmu yang mereka peroleh.
Kita sama-sama sepakat ketika kita mengatakan bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki ilmu tapi tidak memiliki hati, hanya saja besar kenginan tidak sama dengan besarnya hati mereka yang mengaku pendekar-pendekar hukum itu untuk berbuat dengan baik.